UNDP dan IIX Satukan Investor dan Wirausahawan untuk Perkuat Ekosistem Investasi Berdampak di Indonesia
26 Juni 2025
Jakarta, 26 Juni 2025 – United Nations Development Programme (UNDP) dan Impact Investment Exchange (IIX) bersama-sama menyelenggarakan SDG Investment Facilitation Lab Showcase, yang menghadirkan 10 wirausaha berdampak tahap awal dari Indonesia serta lebih dari 20 investor berdampak dari berbagai wilayah.
Program ini dilaksanakan oleh UNDP dan IIX di bawah ASSIST Joint Programme — sebuah inisiatif antar-lembaga UN yang didukung oleh Joint SDG Fund. Melalui serangkaian lokakarya, penyempurnaan presentasi bisnis (pitch), dan matchmaking investor yang telah dikurasi, program ini mendukung pertumbuhan bisnis berbasis tujuan dan turut membangun ekosistem investasi berdampak yang lebih kuat di Indonesia dan Asia Tenggara.
Nila Murti, Head of Financing for Development Unit, UNDP Indonesia, menekankan pentingnya peran modal swasta dalam menutup kesenjangan pembiayaan Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia. “Melalui inisiatif ini, kami berkomitmen untuk memperkuat ekosistem investasi berdampak di Indonesia — mendukung para wirausaha berdampak tidak hanya untuk mendapatkan akses ke modal, tetapi juga untuk menjadi penggerak jangka panjang dalam pencapaian SDGs. SDG Investment Facilitation Lab berfungsi sebagai platform untuk mengatasi kesenjangan antara pasokan modal dan permintaan dari wirausaha berdampak di Indonesia,” ujarnya.
Meskipun minat terhadap investasi berdampak semakin meningkat, hanya 3% dari modal tersebut di Asia yang menjangkau perusahaan tahap awal. Meskipun sering terabaikan oleh kebanyakan investor, bisnis yang sejalan dengan SDG sebenarnya memiliki potensi besar untuk menghadirkan solusi yang inklusif dan berkelanjutan bagi berbagai tantangan sosial dan lingkungan. Lab selama dua hari ini menjadi platform untuk meningkatkan kesiapan investasi, meningkatkan visibilitas isu ini, dan memfasilitasi keterlibatan langsung antara wirausahawan dan calon pendana.
Perusahaan yang berpartisipasi dalam Lab termasuk Crustea, Hear Me, Komodo Water, OKE Garden, Perfect Fit, Puffer Water, ReservoAir, Rezycology, Sambung Asa, dan Suarise. Lebih dari sekadar bisnis, wirausaha berdampak menciptakan solusi nyata untuk mendorong percepatan pencapaian SDGs di Indonesia. Dari pemberdayaan petambak, pengembangan sistem manajemen air pintar, hingga inklusi disabilitas di sektor digital dan pendekatan baru untuk pengelolaan limbah, setiap wirausaha berdampak menciptakan dampak nyata dan terukur bagi komunitas di seluruh Indonesia.
Program ini diawali dengan lokakarya interaktif di Jakarta, di mana para wirausaha berdampak menyempurnakan presentasi mereka dan menyelaraskan strategi bisnis dengan tujuan keuangan dan dampak SDGs. Kegiatan ini dilanjutkan dengan presentasi kepada investor dan pertemuan langsung untuk menjajaki peluang pendanaan.
Panel investor yang terdiri dari SPIL Ventures, Climate Capital Management, ADM Capital, Living Lab Ventures, dan IIX turut membahas tren dan peluang dalam lanskap investasi berdampak di Indonesia, serta menyoroti pentingnya pembiayaan yang cerdas iklim, inklusif gender, dan selaras dengan SDGs.
“Indonesia telah lama menjadi negara prioritas bagi IIX karena potensinya yang besar untuk pertumbuhan inklusif dan lanskap wirausaha berdampak yang dinamis,” kata Jonathan Abeywickrema, Senior Director, IIX Impact Partners. Ia juga menekankan bahwa tantangan yang dihadapi oleh usaha lokal dalam mengakses pendanaan bukan karena kurangnya inovasi, melainkan karena terbatasnya akses. Lab ini dirancang untuk membekali perusahaan dengan kemampuan mengkomunikasikan dampak mereka dalam cara yang dapat dipahami dan diapresiasi oleh investor, sehingga tujuan sosial dapat tercermin dalam hasil bisnis yang nyata. Ini adalah salah satu langkah menuju terciptanya ekosistem investasi yang lebih adil di kawasan ini,” lanjutnya.
Sebagai persiapan Lab, para wirausaha menerima dukungan khusus dalam pengukuran dan manajemen dampak, storytelling bisnis, dan komunikasi dengan investor. Ini merupakan komponen penting yang seringkali kurang dimiliki oleh wirausaha berdampak tahap awal, sehingga menyulitkan mereka untuk menarik pendanaan.
“Sebagai pendiri, tantangan terbesar bukan hanya mendapatkan visibilitas — tapi mendapatkan akses ke dukungan dan infrastruktur yang tepat untuk bertumbuh secara berkelanjutan. Program ini tidak hanya memberi kami visibilitas; ia juga memberikan alat praktis dan bimbingan agar kami siap untuk investasi. Dukungan seperti ini yang benar-benar dibutuhkan oleh wirausaha berdampak tahap awal seperti kami untuk terus maju dalam memberdayakan perempuan di seluruh Indonesia dan berkontribusi pada lingkungan yang lebih sehat,” kata Tungga Dewi, CEO Perfect Fit.
Setelah acara, UNDP dan IIX melanjutkan dukungan mereka kepada perusahaan yang berpartisipasi melalui bantuan teknis, konsultasi strategis, dan keterlibatan investor. Upaya ini menegaskan komitmen yang lebih luas dalam membangun ekosistem investasi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia — mendorong inovasi, memperkuat komunitas, dan memajukan pencapaian SDGs.
***
Kontak Media:
Nabilla Rahmani, Head of Communications UNDP Indonesia
nabilla.rahmani@undp.org
Karinta Magnalia, Marketing & Communications Impact Investment Exchange
kmagnalia@iixglobal.com
Tentang UNDP:
UNDP adalah organisasi utama Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memerangi ketidakadilan akibat kemiskinan, ketimpangan, dan perubahan iklim. Bekerja sama dengan jaringan luas ahli dan mitra di 170 negara, kami membantu negara-negara membangun solusi terintegrasi dan berkelanjutan bagi manusia dan planet. Pelajari lebih lanjut di undp.org atau ikuti @UNDP.
Tentang Impact Investment Exchange (IIX):
Sejak 2009, IIX telah menjadi pelopor dalam gerakan investasi berdampak global, membentuk kembali dunia keuangan untuk pembangunan berkelanjutan dengan fokus pada kesetaraan gender dan aksi iklim melalui mobilisasi modal dan solusi berbasis data. Dari pendirian platform Impact Partners™, penciptaan Women’s Livelihood Bond™ Series (dengan 6 obligasi yang terdaftar di pasar publik tanpa gagal bayar), hingga pendirian Impact Institute serta unit Riset & Konsultasi, pekerjaan kami mencakup 60 negara secara global. Kami telah menginvestasikan hampir $500 juta modal sektor swasta, memberikan dampak positif kepada lebih dari 160 juta jiwa, menghindari lebih dari 1,9 juta metrik ton karbon, dan mengumpulkan lebih dari 90.000 data pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berkelanjutan. Nilai-nilai ‘PREM’ kami—passion, resilience, equity, dan mavericks—mendorong upaya kami untuk membawa perubahan berarti bagi kawasan Global Selatan dan 99%.
Informasi lebih lanjut: https://iixglobal.com