Menjembatani Kesenjangan Digital: Platform Skill Our Future untuk Memberdayakan Pemuda Indonesia

28 March 2024

Indonesia memiliki 64,16 juta pemuda dengan rentang umur berusia antara 16 dan 30 tahun, yang merupakan 23,18% dari total populasi. Para pemuda sering disebut sebagai salah satu kunci dalam memanfaatkan bonus demografi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045. Namun, terlepas dari keunggulan demografis ini, banyak pemuda Indonesia yang masih membutuhkan bantuan untuk mengakses teknologi dan keterampilan digital untuk mengakses pasar kerja yang berkembang pesat saat ini. Penduduk pedesaan dan mereka yang memiliki latar belakang ekonomi kurang beruntung adalah kelompok yang paling terkena dampak dari teknologi, mereka bergulat dengan terbatasnya akses terhadap komputer dan internet. Bahkan di antara mereka yang memiliki akses terhadap teknologi, keterampilan literasi digital pun masih tetap menjadi tantangan, sehingga menghambat kemampuan pemuda untuk memanfaatkan teknologi untuk mencari pekerjaan dan peningkatan karier.

Berdasarkan data BPS pada tahun 2023, 25,80% generasi muda Indonesia tergolong NEET (Tidak dalam Pendidikan, Ketenagakerjaan, atau Pelatihan), dimana remaja perempuan menghadapi tingkat pengangguran dua kali lipat dibandingkan dengan remaja laki-laki. Hal ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk mengatasi kesenjangan keterampilan digital dan memberdayakan pemuda Indonesia untuk berkembang di era digital. Target Pemerintah Indonesia adalah menghasilkan 9 juta talenta digital pada tahun 2030, setara dengan rata-rata 600 ribu pekerja digital setiap tahunnya.

Untuk mencapai tujuan ambisius ini dan memastikan tidak ada seorang pun yang tertinggal, program Skill Our Future yang dipimpin oleh UNDP dan Microsoft bertujuan untuk mendemokratisasi akses terhadap keterampilan digital, kecerdasan buatan (AI), dan peluang kerja bagi kaum muda, termasuk mereka yang berasal dari komunitas yang kurang terlayani. Dengan memberi mereka pengembangan keterampilan digital yang komprehensif, bantuan penempatan kerja, dan bimbingan karir.

Savinda Ranathunga, Regional Youth Project Manager UNDP Bangkok Regional Hub, menjelaskan pentingnya kolaborasi dalam mengatasi tantangan yang dihadapi pemuda Indonesia, “Melalui upaya kolaboratif, kami bercita-cita untuk menciptakan jalur yang signifikan bagi generasi muda untuk berkembang di era digital, khususnya di Indonesia, selaras dengan Visi. Indonesia Maju 2045. Dalam visi ini, generasi muda memainkan peran penting dalam memanfaatkan dividen demografi. dengan mensinergikan platform kami, kami bertujuan untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mengembangkan lebih banyak talenta digital.”

Acara peluncuran platform pada tanggal 20 Maret 2023 di Jakarta mempertemukan lebih dari 50 pemangku kepentingan, termasuk lembaga pemerintah, LSM, universitas, sekolah kejuruan, dan komunitas pemuda, yang menyoroti pentingnya kolaborasi dalam mengatasi kesenjangan digital. Skill Our Future Indonesia memiliki dua platform: www.skillourfuture.org untuk kegiatan pembelajaran mandiri dan employability.skillourfuture.org untuk kegiatan kesiapan kerja yang menghubungkan pemuda dengan lebih dari 1.000 peluang kerja.

Dalam mendukung kegiatan tersebut, Manju Dhasmana, Asia Regional Director, Microsoft Philanthropies, menegaskan kembali komitmen Microsoft untuk mendukung agenda nasional Indonesia dalam demokratisasi keterampilan digital, dengan menyatakan, “Kami berdedikasi untuk membekali generasi muda Indonesia dengan pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan unggul dalam ekonomi digital"

Acara ini juga menyediakan wadah bagi suara-suara generasi muda untuk didengarkan. Nissi Taruli Felicia, seorang peserta Tuli, berbagi pandangannya mengenai potensi program dalam memberdayakan perempuan dan individu penyandang disabilitas. “Skill Our Future mempunyai potensi untuk mendobrak hambatan dan menciptakan kesempatan yang sama bagi semua generasi muda, apapun latar belakang atau kemampuannya,” komentarnya.

Skill Our Future adalah program regional yang bertujuan untuk mendemokratisasi akses terhadap keterampilan digital, kecerdasan buatan (AI) dan peluang kerja bagi kaum muda, termasuk mereka yang berasal dari komunitas kurang terlayani dengan menargetkan 2.000.000 pemuda di seluruh Asia Pasifik pada tahun 2023 - 2026. Di Indonesia. Program ini bertujuan untuk menjangkau 400.000 pemuda Indonesia, dengan jumlah 40.000 pada tahun 2024,, dengan memberikan mereka pelatihan, sertifikasi, dan kegiatan kesiapan kerja yang diperlukan untuk sukses di era digital.

Melalui kolaborasi strategis dengan universitas, sekolah kejuruan, dan komunitas pemuda, program ini berupaya untuk memberdayakan generasi muda yang kurang terlayani dan menjembatani kesenjangan digital, memastikan bahwa setiap generasi muda Indonesia memiliki peluang untuk berkembang di dunia yang semakin digital.

Selama 6 tahun terakhir, UNDP Indonesia bertujuan untuk memberdayakan pemuda untuk mendorong implementasi dan tercapainya SDG. berfokus pada kepemimpinan pemuda, pengembangan masyarakat inklusif, dan pemberantasan diskriminasi melalui inovasi sosial dan mobilisasi komunitas dengan bekerja sama dengan banyak pemangku kepentingan di tingkat lokal, nasional, dan internasional.